Direktur Rumah Sakit Kalawa Atei Ikuti Rakor Lintas Sektor Terkait Rencana Pembangunan Rumah Sakit atau Loka Rehabilitasi Narkotika
yl
![Direktur Rumah Sakit Kalawa Atei Ikuti Rakor Lintas Sektor Terkait Rencana Pembangunan Rumah Sakit atau Loka Rehabilitasi Narkotika](/files/berita/14022025012559_0.jpeg)
Hai Kalteng - Palangka Raya - Direktur Rumah Sakit Kalawa Atei mengikuti rapat koordinasi lintas sektor terkait rencana pembangunan Rumah Sakit atau Loka Rehabilitasi Narkotika di Kalimantan Tengah pada Rabu (12/2/2025) di Ruang Rapat Wakil Gubernur Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo yang didampingi Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Katma F. Dirun. Dihadiri pula oleh Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan sektor terkait. Rapat Koordinasi ini menekankan pentingnya dukungan dan peran aktif pemerintah daerah dalam menangani permasalahan narkotika dengan menyediakan fasilitas rehabilitasi yang memadai. Adapun tujuan dari pembangunan Rumah Sakit atau Loka Rehabilitasi Narkotika ini diantaranya untuk menekan prevalensi penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Tengah. Diharapkan, dengan adanya pembangunan ini akan mempermudah pelayanan sehingga tidak perlu lagi dirujuk ke Loka Rehabilitasi provinsi lain.
(Baca Juga : Pemkab. Gumas Lakukan Penandatanganan Kesepakatan Dengan Yayasan Borneo Nature Indonesia)
![Direktur Rumah Sakit Kalawa Atei Ikuti Rakor Lintas Sektor Terkait Rencana Pembangunan Rumah Sakit atau Loka Rehabilitasi Narkotika](/files/berita/14022025012559_1.jpeg)
Rencana pembangunan Loka Rehabilitasi Narkotika ini sesuai dengan program Asta Cita 2024-2029 yang dicanangkan oleh Presiden dimana salah satunya berisi tentang bagaimana mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing serta dibekali dengan kesehatan yang baik.
Pada kesempatan ini, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, menyampaikan bahwa Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) memerlukan dukungan serta peran dari pemerintah daerah. Adapun dukungan tersebut dapat berupa kebijakan yang responsif, komprehensif, integratif, dan berkelanjutan. "Rencana lokasi pembangunan Loka Rehabilitasi Narkotika ini berada di Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah menyiapkan lahan seluas dua hektar untuk pembangunan tersebut. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan bekerja sama dengan BNN Provinsi Kalimantan Tengah dalam merealisasikan proyek ini," ujarnya. Adapun syarat pembangunan Loka Rehabilitasi Narkotika ini yakni memiliki akses penerbangan, memiliki akses Rumah Sakit Rujukan dan berada pada wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Selain memiliki jumlah penduduk yang banyak, arus mobilisasi masyarakat baik yang masuk maupun keluar cukup besar, sehingga Kotawaringin Timur bisa menjadi pintu gerbang peredaran narkotika di Kalimantan Tengah.
![Direktur Rumah Sakit Kalawa Atei Ikuti Rakor Lintas Sektor Terkait Rencana Pembangunan Rumah Sakit atau Loka Rehabilitasi Narkotika](/files/berita/14022025012559_2.jpeg)
Sementara itu, Direktur RS Kalawa Atei, Seniriaty, menyatakan akan berperan serta dengan mendirikan gedung rehabilitasi Napza rawat inap dengan mendapatkan anggaran langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Kami juga siap bersinergi dengan BNN dalam upaya menyediakan pusat rehabilitasi rawat inap dengan peningkatan kapasitas tempat tidur bagi pengguna NAPZA, dan mendapatkan dukungan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah," ungkapnya.
"Saat ini, kebutuhan rehabilitasi hanya terpenuhi 19,1% dari total penyalahguna. Banyak penyalahguna harus direhabilitasi di provinsi lain atau tidak mendapatkan layanan sama sekali serta ancaman narkotika yang semakin meningkat, terutama bagi generasi muda," pungkasnya. (Sumber : Diskominfo Kalteng)
- Tinggalkan Komentar